Uri Uri Budaya Jawa, Desa Sedenganmijen kecamatan Krian Menggelar Ruwah Desa

Sidoarjo,Komposisinews.com– Meski Jaman sudah modernisasi,guna uri -uri budaya Jawa pemerintah desa Sedenganmijen kecamatan Krian menggelar Ruwah Desa atau Sedekah Bumi di halaman balai desa serta menghadirkan pagelaran  Wayang Kulit yang di pimpin oleh ki Dalang Ook Gondo Carito dari Tarik kabupaten Sidoarjo pada hari Jum’at (1/3/24)

Sebelum acara Wayang Kulit di gelar, Warga Sedenganmijen melakukan Istiqhosah pada hari kamis dan dilanjutkan acara hari jum’at pagi acara Barikan serta malam harinya pementasan Wayang Kulit.

Acara tahunan ini bahkan menjadi agenda rutin bagi warga Sedenganmijen untuk melestarikan Budaya Jawa.Terlihat antusias warga sangat besar, karena sejak sore hari warga sudah memadati halaman balai desa Sedenganmijen.

Acara Ruwah Desa ini juga di hadiri para Sahabat Kepala Desa,Tokoh Masyarakat,Tokoh Agama, Tokoh Budaya, Satpol pp, Koramil,Polsek Krian serta anggota DPRD Sidoarjo H. Sudjalil.

Pada kesempatan yang sama M.Hasannudin,S.Ag.,selaku kepala Desa mengatakan, Selain kegiatan Ruwah Desa ataupun Istigosah desa Sedenganmijen juga menggelar acara Tumpeng Tempe Raksasa,ungkapnya.

Kepala  Desa Sedenganmijen M.Hasannudin,S.Ag.,
Kepala Desa Sedenganmijen M.Hasannudin,S.Ag.,

“Tumpeng Tempe Raksasa yang akan di gelar pada hari minggu pagi di tandai  dengan arak arakan hasil sedekah bumi dari warga sedenganmijen menuju Balai Desa”,ujarnya.

“Kenapa ada Tumpeng Tempe Raksasa dalam puncak acara Ruwah Desa Sedenganmijen? Karena desa Sedenganmijen warganya mayoritas produksi tempe dan sudah menjadi ikon desa”,Jelasnya.

” Kegiatan ini bisa berlangsung atas dukungan dan bantuan dari warga masyarakat Sedenganmijen “,imbuhnya.

M.Hasannudin,S.Ag juga berharap,”Semoga acara ini dapat berlangsung setiap tahun dan juga untuk melestarikan warisan budaya jawa serta mendapat keberkahan di acara ini” ,pungkasnya.

Bambang salah satu pengunjung  mengatakan,”Saya datang sejak sore tadi supaya saya bisa menikmati hiburan yang di gelar di balai desa, karena saya suka Wayang Kulit”ujarnya.(Bs/Hr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *