Lumajang,Komposisinews.com – Polres Lumajang mengadakan diskusi terbuka mengenai penyelesaian permasalahan pertambangan di Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Lumajang, bertempat di Gedung Galaxi Klapan Kamis (11/8/2022).
Kapolres Lumajang, AKBP Dewa Putu Eka D. S.I.K., M.H., menyampaikan tujuan diskusi ini adalah untuk mengurai persoalan pertambangan yang memunculkan protes warga atas tenggelamnya ratusan rumah warga di Desa Sumberwuluh akibat erupsi Semeru.
“Dengan tidak bermaksud mempengaruhi laporan warga ke Polda. Mari kita diskusikan bersama dengan kepala dingin. Ayo kita urai permasalahannya agar tidak terkesan warga Desa Sumberwuluh semuanya demo,” ujar Kapolres dalam pengantarnya.
Diskusi terbuka ini menghadirkan sejumlah narasumber dari akademisi yakni Kepala Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi 10 Nopember, Dr. Dwa Desa Warnana S.Si., M.Si., dan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Menurut pemaparan dari narasumber, bencana erupsi Gunung Semeru beberapa waktu lalu disebutkan ada 6 juta meter kubik material panas yang meluncur dengan kecepatan 200 km per jam.
“Hanya dalam hitungan 80 menit matreal itu sudah mencapai 16 Km dari puncak Gunung Semeru, sehingga banyak korban jiwa yang tidak bisa menyelamatkan diri,” ujar narasumber.
Kepala Departemen Teknik Geofisika Institut Teknologi 10 Nopember, Dr. Dwa Desa Warnana S.Si., M.Si., menyebutkan bahwa material Gunung Semeru dengan suhu panas 6000 derajat dan kecepatan seperti itu maka tidak akan ada yang mampu menghalangi termasuk jika ada tanggul buatan.
“Hanya tebing dg ketinggian 100 meter yang dapat membendung atau mengalihkan laki awan panas tersebut. Jembatam gladak perak itu pun hancur diterjang awan panas,” ujarnya. (Red)