GENERASI CERDAS, GENERASI EMAS

Berita6 views

Surabaya,Komposisinews.com – Setiap manusia tentu memiliki talenta khusus alias spesifik sehingga perlu untuk dioptimalkan secara maksimal, proporsional, dan profesional.

Setiap manusia juga ingin punya karya di bidangnya masing-masing sebagai wujud esensi atas minat, bakat, maupun hobi yang ada di dalam dirinya sesuai dengan kemauan, kemampuan, dan kesempatan yang dimilikinya

Novel adalah salah satu karya sastra. Kali ini ada sebuah novel yang memang patut dan layak untuk diapresiasi sebagai wujud inspirasi sang penulis novel dalam mengekspresikan dalam bentuk tulisan.

Novel tersebut akan mampu memberikan motivasi dan spirit bagi calon maupun penulis cerpen pemula agar terobsesi untuk berkarya di bidang penulisan novel.

Kali ini, novel yang berjudul “Tak Terbayang”, resmi dirilis pada November 2012 oleh seorang siswa yang saat itu masih duduk di bangku SMP Negeri 3 Singaraja, Bali, yang bernama *Dewa Eka Wijaya.

“Novel “Tak Terbayang” ini sangat cocok untuk dibaca oleh pembaca remaja, dewasa, dan orang tua. Novel ini mengisahkan persahabatan remaja antar negara dengan segala perbedaannya. Namun perbedaan dapat disatukan dengan tujuan yang sama, walaupun rintangan, cobaan, dan kejadian-kejadian mistis harus dilalui mereka” tutur Drs. I Gede Astawa ( Kepala SMP Negeri 3 Singaraja, Bali, pada November 2012 ) seperti yang dikutip dalam Kata Sambutan di novel tersebut.

Singkat kata dan singkat cerita, novel “Tak Terbayang” mengisahkan seorang murid dari Amerika Serikat yang bernama Steve William ( 17 ) wisata ke Bali. Di sana dia mendapat sahabat baru hampir dari seluruh dunia, salah satunya adalah Sally ( 14 ) keturunan Mesir dan berdarah Prancis. Sally adalah putri dari Pak Feni, General Manager Hotel Bali Ailand, tempat Steve menginap.

Banyak yang tak terbayang dialami Steve selama di Bali bahkan sempat sampai hilang selama lima tahun. Peristiwa itu membuat semua sahabatnya sedih dan resah, termasuk kedua orang tua Steve. Berkat bantuan Sang spiritualis Cantik dari Afrika, semua kekhawatirannya dapat terobati.

Sebelum mereka berkumpul kembali setelah selama lima tahun berpisah, Steve bertemu dengan Dewi, gadis asli Indonesia dari Gunung Rinjani.

Adapun kisah selengkapnya, bisa dibaca dalam novel yang berjudul “Tak Terbayang” tersebut.

Dengan dieksposnya novel yang berjudul “Tak Terbayang” ini, diharapkan akan banyak bermunculan para remaja berbakat dan berminat yang terinspirasi & terobsesi menjadi penulis novel maupun yang punya hobi di bidang karya sastra dalam bentuk novel agar bisa dioptimalkan secara maksimal.

Semoga. Salam satu pena.

S. TJAHJONO ( Pemerhati Seni-Budaya & Sejarah Nusantara ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *