Probolinggo – komposisinews.com
Panggung Hiburan Rakyat semarakkan rangkaian Hari Jadi Ke – 666 Kota Probolinggo Tahun 2025. Opening Ceremony digelar Jumat (26/9) malam di Stadion Bayuangga Kota Probolinggo.
Mengusung tema ‘Semangat Bersatu Mewujudkan Kreatifitas Kearifan Lokal dan Kemandirian, untuk Kota Probolinggo Bersolek’, pembukaan rangkaian Deddhinah 666 Probolinggo Kottah menyuguhkan Tari Nusantara, Teatrikal Kolosal Ogo ‘Minak Jinggo’, dan tampilan musik band K2 Reggae.
Wali Kota dr. Aminuddin dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada semua pihak atas terselenggaranya rangkaian Hari Jadi Ke – 666 Kota Probolinggo.
“Sebagai Wali Kota saya merasa berbangga dan berterima kasih atas kerja sama semua pihak, bahwa dari awal 4 September kemarin, mulai dari kegiatan apel, rapat paripurna hari jadi, dan sebelumnya kita juga melakukan ziarah kepada para pemimpin – pemimpin Kota Probolinggo yang telah berpulang dalam rangka mengucapkan terima kasih karena kita tahu apa yang kita rasakan saat ini merupakan keberhasilan proses pembangunan yang sudah 666 tahun,” ujarnya.
Lebih lanjut Dokter Amin menyebut usia 666 bukanlah usia yang sedikit dan merupakan perjalanan panjang Kota Probolinggo yang dibuktikan dalam sejarah. Salah satunya pada tahun 1359 Kota Probolinggo sudah menjadi tempat keramaian khususnya di daerah Mayangan, kemudian tahun 1883 mengikuti Festival Batik Internasional di Amsterdam.
“Ini menjadi bukti bahwa motif batik tidak terjadi begitu saja, perlu ratusan tahun. Wajar setelah berdirinya Kota Probolinggo 500 tahun kemudian kita sudah mempunyai 50 lebih macam batik yang dibawa ke Amsterdam yang dibawa adalah motif – motif terbaik, tapi motif yang ada lebih banyak lagi. Untuk itu dalam rangka mengangkat batik asli Kota Probolinggo sudah melakukan kegiatan – kegiatan baik itu perlombaan desain batik, Batik In Motion 2025 dimana kita manfaatkan momen Hari Jadi Kota Probolinggo dan menggerakan kurang lebih 38 para pengrajin utama di Kota Probolinggo kita mengangkat lagi batik yang kita kenal ‘Batik Kanekrembang’, ini membuktikan bahwa Kota Probolinggo memang kota yang penuh budaya,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, wali kota berharap perekonomian di Kota Probolinggo bisa terus meningkat sebagai multiple effect dari kegiatan – kegiatan keramaian.
“Satu minggu yang lalu BPS sudah memberikan rilis bahwa peningkatan/ pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo pada 5,85% dan ini menyumbang positif pada pertumbuhan ekonomi Jatim 5,0% dan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 4,9%. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak, dan berharap kegiatan ini berjalan lancar, sukses, dan membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Kota Probolinggo, Aamiin,” harapnya.
Ketua Panitia Pelaksana, Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan Kota Probolinggo Slamet Swantoro menjelaskan kegiatan ini untuk mempromosikan potensi seni budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif, mengembangkan produk – produk UMKM, mempererat silahturahmi dan membangun kebersamaan antara pemerintah dengan masyarakat Kota Probolinggo.
Rangkaian Hari Jadi Ke – 666 Kota Probolinggo tahun ini antara lain Apel dan Tasyakuran Hari Jadi Ke – 666 Kota Probolinggo, Rapat Paripurna DPRD, Batik In Motion 2025 tanggal 19 – 21 September 2025, Pawai Budaya 27 September 2025, Lomba Cipta Desain Batik tanggal 29 September 2025, Probolinggo Festival Film tanggal 30 September 2025, Gowes Sepeda Bersama tanggal 03 Oktober 2025, Tampilan Seni Budaya Kota Probolinggo – Bintang Tamu – Festival Kuliner – Gelar Produk UMKM – Pelayanan Publik tanggal 26 September – 05 Oktober 2025, Lomba Lampu Hias Lingkungan Se – Kota Probolinggo.
Turut hadir dalam Opening Ceremony, Wawali Ina Dwi Lestari, forkopimda atau perwakilan, Pj. Sekda Rey Suwigtyo, Ketua TP PKK dr Evariani, anggota DPRD, Kepala Kemenag, pejabat hingga lurah serta instansi vertikal, sponsorship dan tamu undangan.
Rangkaian Hari Jadi Ke – 666 Kota Probolinggo di Stadion Bayuangga berlangsung mulai 26 September – 05 Oktober 2025 mulai sore hari, diisi dengan Festival Kuliner, Gelaran Produk UMKM, Pelayanan Publik, Wahana Permainan Anak, dan Tampilan Seni dan Budaya di Panggung Utama pada malam hari. (Fahrul mozza )