Pasuruan,Komposisinews.com – Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi berhasil Juara 1 Lomba Kampung Pancasila. Penghargaan itu diberikan berkat kekompakan dan keguyuban warganya dalam merepresentasikan sebagai Desa multi-etnis. Hal itu ditunjukkan dengan beragam dekorasi yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila di setiap sudut lingkungannya.
Indikator penilaian lomba juga dilihat dari keaktifan dan partisipasi Pemerintah Desa dalam membudayakan warganya untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diperdengarkan melalui pengeras suara hingga menggema ke seantero Desa. Ditunjang dengan keasrian taman TOGA yang terawat rapi.
Atas prestasinya tersebut, Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo dan Wakil Bupati Shobih Asrori menganugerahinya Piagam dan Plakat Penghargaan dalam Malam Resepsi Peringatan Hari Jadi ke-1096 Kabupaten Pasuruan, Kamis (18/9/2025) malam. Tidak hanya itu saja. Pemerintah Daerah juga memberikan uang pembinaan senilai Rp 6 Juta.
Juara kedua diraih oleh Desa Keduwung, Kecamatan Puspo yang merupakan salah satu Desa tertua suku Tengger dengan mayoritas warga beragama Hindu. Atas capaiannya, Pemerintah Daerah memberikan uang pembinaan senilai Rp 5 Juta.
Selama ini mereka hidup rukun berdampingan dengan umat muslim. Di setiap sudut kampung dihiasi dengan gambar para pahlawan. Ditambah lagi dengan tingginya kepekaan sosial dan tradisi ketulusan warga yang terus terjaga. Hal itu dibuktikan dengan dedikasi kemanusiaan dalam membantu musibah jatuhnya pesawat TNI beberapa tahun silam. Sehingga lebih dari 200 warga Desa diganjar penghargaan.
Sedangkan Juara 3 diraih oleh Desa Plinggisan, Kecamatan Kraton yang menonjol dengan keramahan khas Indonesia. Senantiasa mengedepankan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan serta sigap menolong ketika ada warga yang sakit adalah ciri khas masyarakatnya. Ditambah lagi dengan hiasan Burung Garuda bertengger di beberapa sudut kampong yang mempertegas semangat kebangsaan. Digenapi dengan pemberdayaan pegiat UMKM yang lengkap. Mulai dari aneka produk makanan, minuman, sandang hingga taman toga yang asri dan terawat. Sehingga berhak mendapatkan uang pembinaan senilai Rp 3 Juta.
Kategori Juara Harapan 1 diraih oleh Kelurahan Kauman, Kecamatan Bangil yang dikenal sebagai miniatur Indonesia di tengah kota dengan keberadaan empat Gereja, satu Klenteng, beberapa Masjid dan Musholla. Warganya terbiasa hidup berdampingan, saling bantu dan saling menjaga. Berbagai etnis. Seperti Arab, India, Banjar, Jawa dan Madura yang hidup rukun dan harmonis. Lingkungan kampung tampak asri, setiap rumah memiliki tanaman toga dan program ketahanan pangan yang berjalan baik, ditunjang dengan UMKM makanan, minuman dan fashion yang terus berkembang. Sehingga berhak memperoleh uang pembinaan senilai Rp 3,5 Juta.
Bergeser ke Juara Harapan 2 diraih oleh Desa Manik Rejo, Kecamatan Rejoso sehingga mendapatkan uang pembinaan senilai Rp 3 Juta. Desa ini kaya akan kearifan lokal, diantaranya kisah Sendang Beji yang melegenda. Di sana berdiri Musholla Pancasila dengan taman toga yang tertata rapi serta program ketahanan pangan yang terus digalakkan oleh warga.
Sedangkan Juara Harapan 3 diraih oleh Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari. Atas prestasinya, Pemerintah Kabupaten Pasuruan menghadiahkan uang pembinaan senilai Rp 2,5 Juta. Penilaian Kampung Pancasila tidak terlepas dari keberadaan Pendopo Desa megah dihiasi Burung Garuda bertengger gagah di puncak atapnya. Juga Monumen Pancasila yang terawat dengan patung pahlawan dan burung Garuda di pertigaan, kerap menjadi pusat kegiatan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia dan Upacara Hari Besar Nasional. Literasi juga menjadi kekuatan Desa ini, ditunjukkan dengan adanya taman baca serta koleksi Buku Sejarah Sumbersuko. Kearifan lokalnya semakin lengkap dengan keberadaan Sendang Sumberkambang yang menjadi kebanggaan warga.
“Selamat dan sukses untuk semua pemenang Lomba Kampung Pancasila. Pertahankan kekompakan antar warga,” pesan Mas Bupati Rusdi di sela menyerahkan Piagam Penghargaan kepada para pemenang lomba.
Diketahui, ada beberapa kriteria Lomba Kampung Pancasila. Pertama berdasarkan Implementasi Lima Sila Pancasila dalam kehidupan warga. Kedua, berdasarkan Representasi Fisik Kampung Pancasila. Ketiga, Inspirasi dan Inovasi. (Vio)
