Probolinggo,Komposisinews.com – Desa Dringu Kecamatan Dringu kini memiliki sebuah papan edukasi yang menyuarakan pesan penting untuk menjaga kelestarian lingkungan pesisir. Papan tersebut mengandung larangan tegas untuk tidak menebang atau merusak pohon mangrove serta tidak membuka lahan tambak baru di area tanah timbul.
Pemasangan papan edukasi ini merupakan hasil sinergi antara berbagai pihak yang berkomitmen untuk melestarikan ekosistem pesisir, terutama ekosistem mangrove yang sangat vital bagi keberlanjutan alam.
Sinergi antara lembaga-lembaga ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan lingkungan sekitar, khususnya terkait dengan konservasi pohon mangrove.
Pemasangan papan edukasi ini merupakan bantuan dari Rumah Sakit Wonolangan dalam rangka Anniversary ke-12 PT. Nusantara Sebelas Medika. Pemasangan papan edukasi ini melibatkan Pemerintah Kecamatan Dringu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Desa Dringu.
Papan edukasi tersebut dipasang di pinggir pantai Desa Dringu yang merupakan salah satu area pesisir yang masih memiliki keberadaan mangrove. Papan edukasi ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat mengenai dampak negatif dari perusakan mangrove dan pentingnya menjaga ekosistem pesisir.
Pemasangan papan edukasi ini dihadiri oleh Camat Dringu Indah Rohani, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Probolinggo Ari Suciati, perwakilan dari Rumah Sakit Wonolangan serta Kepala Desa Dringu Kuryadi. Kehadiran para pejabat dan tokoh masyarakat ini menunjukkan komitmen bersama dalam upaya pelestarian lingkungan di Desa Dringu.
Camat Dringu Indah Rohani menyampaikan rasa terima kasih kepada Rumah Sakit Wonolangan yang telah memberikan bantuan berupa papan edukasi tersebut. Pemasangan papan edukasi ini sangat penting untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian pohon mangrove.
“Papan edukasi ini sangat kami butuhkan. Masyarakat Desa Dringu dan sekitarnya perlu diberi pemahaman yang jelas dan tegas terkait dampak buruk dari perusakan mangrove. Dengan adanya papan edukasi ini, diharapkan masyarakat semakin sadar untuk tidak menebang dan merusak mangrove sembarangan,” ujarnya.
Indah menekankan bahwa pelestarian mangrove bukan hanya penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga memiliki manfaat jangka panjang bagi masyarakat, seperti pencegahan abrasi pantai yang dapat merusak lahan pertanian dan pemukiman serta sebagai tempat hidup bagi berbagai jenis fauna laut yang penting bagi kesejahteraan ekosistem perikanan.
“Mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah erosi pantai dan melindungi daerah pesisir dari kerusakan akibat bencana alam. Papan edukasi ini tidak hanya berfungsi sebagai informasi, tetapi juga sebagai pengingat untuk semua pihak tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove,” terangnya.
Dalam papan edukasi tersebut juga dicantumkan peringatan mengenai konsekuensi hukum bagi mereka yang melanggar aturan terkait pelestarian mangrove. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2007 jo UU Nomor 01 Tahun 2014, siapapun yang menebang atau merusak mangrove dapat dikenakan pidana penjara dengan ancaman hukuman paling singkat 2 tahun dan paling lama 10 tahun serta denda paling sedikit Rp 2 miliar dan paling banyak Rp 10 miliar.
“Edukasi seperti ini sangat dibutuhkan, terutama karena sebagian masyarakat masih belum sepenuhnya memahami dampak negatif dari perusakan mangrove. Dengan adanya papan edukasi ini, kami berharap masyarakat semakin peduli dan lebih bertanggung jawab dalam menjaga alam sekitar,” tegasnya.
Indah menegaskan pemasangan papan edukasi ini juga menjadi simbol pentingnya kolaborasi antara sektor kesehatan, pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami berharap upaya kecil pemasangan papan edukasi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Wonolangan ini dapat memberikan dampak yang besar terhadap kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga alam demi keberlanjutan hidup di masa depan,” pungkasnya. (Fahrul)