Probolinggo,Komposisinews.com – Laboratorium Pengujian Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo yang baru saja diresmikan menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ambisius hingga mencapai 200% dalam tahun pertama operasional.
Target tersebut dinilai sangat realistis, terlebih laboratorium yang diresmikan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas infrastruktur daerah tersebut didukung dengan fasilitas modern dan layanan pengujian yang komprehensif. Keberhasilan ini tidak hanya akan meningkatkan PAD, tetapi juga mendukung pembangunan yang lebih berkualitas di Kabupaten Probolinggo.
Kepala DPUPR Kabupaten Probolinggo Hengki Cahjo Saputra mengatakan pengujian material konstruksi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap proyek infrastruktur memenuhi standar keselamatan dan kualitas.
“Dengan dibukanya laboratorium pengujian ini, Dinas PUPR berkomitmen untuk memberikan layanan pengujian yang akurat dan terpercaya bagi para kontraktor dan pengembang infrastruktur. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan stakeholder terhadap kualitas proyek yang dilaksanakan,” katanya.
Untuk mencapai target 200% tersebut, DPUPR melakukan strategi dengan menerapkan beberapa strategi efektif. Diantaranya diversifikasi layanan pengujian dengan menawarkan berbagai layanan pengujian, seperti pengujian material tanah, beton, aspal dan lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan berbagai proyek konstruksi.
“Kita juga akan melakukan promosi dan pemasaran. Upaya ini dilakukan dengan menggunakan media sosial, website resmi dan iklan lokal untuk meningkatkan kesadaran tentang layanan laboratorium dan dalam hal ini Laboratorium Pengujian Konstruksi sedang merintis mengembangkan Sistem Informasi Laboratorium dan Alat Berat Konstruksi (SILABKON) serta mengadakan seminar atau workshop untuk kontraktor dan pengembang tentang pentingnya pengujian material konstruksi,” ujar Kepala Bidang Jasa Konstruksi dan Peralatan DPUPR Kabupaten Probolinggo Ruli Nasrullah.
Strategi lain untuk mencapai target PAD 200% dilakukan dengan memberikan pelayanan yang cepat dan berkualitas serta kerja sama dengan kontraktor, laboratorium independen dan laboratorium Pemerintah Daerah.
“Langkah lain dengan melakukan pengembangan kapasitas dan kompetensi. Kami akan melatih staf laboratorium untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam melakukan pengujian. Sekaligus memperbarui peralatan laboratorium secara berkala untuk memastikan akurasi dan efisiensi pengujian,” ujar Ruli.
Dalam pencapaian target PAD tersebut, DPUPR dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan daerah, kualitas infrastruktur yang lebih baik, kepercayaan masyarakat serta pemberdayaan ekonomi lokal.
“Hingga pertengahan Desember 2024, realisasi PAD Laboratorium Pengujian Konstruksi DPUPR Kabupaten Probolinggo mencapai Rp 28.855.000 atau 295% dari target tahun 2024 sebesar Rp 9.771.800,” tegasnya.
Ruli menegaskan dalam upaya mencapai target PAD dari Laboratorium Pengujian Konstruksi DPUPR terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Antara lain kurangnya kesadaran masyarakat, persaingan dengan laboratorium lain, keterbatasan Sumber Daya Manusia, peralatan dan teknologi kurang memadai serta prosedur administratif yang rumit.
“Dalam rangka mengatasi kendala-kendala tersebut, DPUPR telah membuat solusi dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, peningkatan kualitas layanan, kerja sama dan jaringan, investasi dalam peralatan serta simplifikasi proses dengan mengurangi kompleksitas prosedur administratif untuk memudahkan pelanggan dalam menggunakan layanan,” jelasnya.
Menurut Ruli, dengan mengidentifikasi dan mengatasi kendala-kendala ini, DPUPR Probolinggo dapat meningkatkan peluang pencapaian target PAD dari Laboratorium Pengujian Konstruksi di tahun-tahun berikutnya. Laboratorium yang baru diresmikan memiliki potensi besar untuk mencapai target PAD sebesar 200%.
“Dengan strategi yang tepat dan komitmen terhadap kualitas layanan, laboratorium ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang lebih baik di Kabupaten Probolinggo. Keberhasilan ini diharapkan menjadi contoh bagi instansi lain dalam pengelolaan sumber daya dan pelayanan publik,” pungkasnya. (Tyo)