Probolinggo,Komposisinews.com – DPD Grib Jaya Jawa Timur Menetapkan Anang Sukrisna sebagai Ketua Grib Jaya Kota Probolinggo, Jawa Timur hingga 1 Januari 2025 mendatang. Hal tersebut tertera dalam surat mandat yang telah ditandatangani dan di Sahkan oleh Ketua DPD GRIB Jaya Jatim Ahmad Miftachul Ulum pada Minggu (10/11/24).
Menerima mandat tersebut, Anang Sukrisna menegaskan, terkait urusan dukungan Pilkada dirinya mengaku DPC Grib Jaya kota Probolinggo bersikap netral dan tidak memihak kepada siapapun.
“Ormas atau LSM seyogyanya memang harus netral dalam pilkada, terkait anggota secara personal mereka punya hak untuk menentukan dukungan ke paslon siapa saja,” ujar Anang, saat ditemui dikantornya GRIB Jaya di Jalan Mastrip Kota Probolinggo.
Pria dengan sapaan akrab Haji Anang itu juga menambahkan dirinya berharap pengurus DPC Grib jaya yang lama bisa bergabung menyatukan visi misi. Dirinya juga berkomitmen akan mengangkat citra Ormas di mata masyarakat.
“Intinya Ormas yang saya pimpin bisa disegani, bukan karena berlagak Preman dan tukang palak atau minta – minta. kita akan ubah citra itu dengan bersinergi bersama pemerintah baik POLRI maupun TNI, sehingga Ormas ini nantinya juga membawa kemaslahatan khususnya untuk kota Probolinggo,” tukasnya.
Sementara itu, Menanggapi adanya pergantian Ketua di DPC Grib Jaya Kota Probolinggo, A. Dani Angkat bicara pasalnya dirinya merasa masih menahkodai ormas tersebut sesuai dengan Sk mandat yang ia pegang.
Meski begitu, Dani tetap menghormati keputusan tersebut dan tak menyesali manuver yang dilakukan oleh DPD Grib Jaya Jawa Timur terkait penunjukan Anang Sutrisna sebagai pengendali Ormas DPC Grib Jaya di Kota Probolinggo.
“Perlu diketahui, jika ada pembentukan DPC Grib Jaya kota Probolinggo yang baru, maka kami meminta adanya surat pembubaran DPC Grib Jaya yang sampai saat ini diketuai saya (red Dani), dan saya tegaskan kami masih solid,” terang Dani.
Dalam soal politik, Dani menegaskan telah merekomendasikan dukungan ke salah satu paslon di Pilkada Kota Probolinggo, sehingga apabila kami diajak bersatu nantinya dengan Ketua yang baru, maka kami akan tegas menolaknya dikarenakan beda arah dan tujuan.
“Kami tidak bisa bersatu, anggota masih satu komando dengan saya, sekali lagi kami menolak untuk bersatu,” tegasnya. Pewarta Tyo aji Wicaksono. ( Fahrul Mozza )