Puluhan Wali Murid SDN Juwetkenongo Gelar Demo

Pendidikan29 views

Sidoarjo,Komposisinews.com- Puluhan wali murid kembali menduduki sekolah SD Negeri Juwetkenongo, Kecamatan Porong, Sidoarjo untuk menggelar aksi demonstrasi di sekolah. Mereka menuntut Plt kepala sekolah untuk mundur.

Wali murid menggelar aksinya di halaman sekolah dengan membawa poster berisi sejumlah tuntutan. Poster tersebut berisi ‘Buat Apa Dana Bos Kalau Kami Masih Membayar’. selain itu, para orang tua murid juga memberikan  tanda tangan petisi sebuah penolakan Plt Kepala Sekolah.

 

Poster tuntutan wali murid
                                    Poster tuntutan wali murid

Dari pantauan Komposisinews.com di lokasi, wali murid tersebut datang ke sekolah sejak pagi sekitar pukuli 06.30 WIB. Mereka sempat memblokade gerbang sekolah, dan meliburkan siswa-siswi yang akan masuk sekolah.

Bayu Wijaya Selaku Ketua Komite SD Negeri Juwetkenongo mengatakan, aksi demo ini untuk menuntut kepala sekolah mundur dari jabatannya.

“Aksi demo para wali murid ini menuntut kepala sekolah SD Negeri Juwetkenongo mundur dari jabatannya,” kata Bayu di lokasi, Selasa (17/9/2024).

Bayu menjelaskan, aksi ini yang di duga dipicu oleh kebijakan kepala sekolah yang memberatkan wali murid. Di antaranya biaya rencana pentas seni dan rekreasi untuk siswa-siswi kelas VI, serta iuran infaq untuk pembangunan kanopi sekolah.

“Sebenarnya rancangan biaya itu sudah dimusyawarahkan ke wali murid. Namun, pada saat itu, wali murid tidak setuju dengan biaya yang dibebankan ke wali murid itu, namun pihak kepala sekolah masih bersikukuh bahwa itu kewajiban wali murid,” jelas Bayu.

Bayu menambahkan, Kepsek SDN Juwetkenongo ini baru menjabat pada 1 Agustus 2024 dan statusnya masih Plt. Namun, ia sudah berani melakukan hal-hal yang tidak disetujui oleh wali murid.

“Bahkan di duga pernah membawa keluar dari sekolahan 5 meja komputer, karena mendapatkan protes dari wali murid, meja tersebut dikembalikan,” imbuh Bayu.

“Selain itu, ada kabar Di duga plt kepala sekolah melakukan pemotongan gaji guru honorer, dan membebankan setiap siswa-siswi setiap hari Jumat membayar iuran infaq sebesar Rp 10 ribu, kebijakan-kebijakan tersebut sangat memberatkan wali murid,” tandas Bayu.

Kabid Mutu Dinas Pendidikan Sidoarjo Netti Lastiningsih saat melaksanakan sidak di SDN Juwetkenongo mengatakan, pihak Dinas Pendidikan Sidoarjo telah mendapatkan laporan terkait apa yang telah dilakukan oleh Plt kepala sekolah.

“Dari laporan tersebut, memang ada kesalahan yang dilakukan oleh kepala sekolah. Namun, kami juga menanggapi aspirasi para wali murid. Yang jelas aspirasi mereka dikabulkan,” kata Netti.

Netti menambahkan, semua kebijakan apapun jenisnya pungutan yang dilakukan di sekolah, semua tidak dibenarkan dan harus dibatalkan. Sementara itu, dengan adanya kabar menjual aset sekolah itu tidak benar. Semua aset sudah kembali ke sekolah.

“Secara kedinasan bahwa Kepala Sekolah SD Negeri Juwetkenongo mulai hari Senin (16/9) sudah menyampaikan pengunduran diri menjadi kepala sekolah,” imbuh Netti.

“Kami mengharapkan mulai besuk siswa-siswi harus kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kalau terus di liburkan seperti hari sangat merugikan siswa-siswi,” tandas Netti.

Plt Kepala Sekolah Juwetkenongo UY saat di konfirmasi tidak banyak bicara,” Mohon maaf sebesar – besarnya semua sudah di limpahkan dan di urus oleh dinas untuk masalah ini”, ucapnya.

Saat di singgung mengenai tidak hadirnya ke sekolah SDN Juwetkenongo UY mengatakan,” karena di sekolah SD Negeri  Kesambi sedang ada kegiatan maulid nabi dan yang ke dua ada arahan pimpinan untuk tidak hadir di sekolah Juwetkenongo karena ada aksi penolakan”,ujarnya.

“Secara kedinasan saya (UY) selaku Plt Kepala Sekolah SD Negeri Juwetkenongo mulai hari Senin (16/9/2024) sudah menyampaikan pengunduran diri menjadi kepala sekolah akan tetapi di ACC atau tidaknya masih belum tahu”,pungkasnya. (Bs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *