Klarifikasi Pimpinan Cagar Budaya Kraton Malowopati Hadiningrat Terkait Dugaan Penimbunan Limbah B3

Sport4 views

Lamongan,Komposisinews.com – Rahmat Muza’in selaku Ketua DPP Lembaga Pengawas Jalanya Hukum Internasional (PJHI) dan sekaligus Pimpinan Cagar Budaya Malowopati Hadiningrat Bluluk, menanggapi Pemberitaan dari beberapa Media Terkait Tanah Uruk yang dianggap sebagai Penimbunan Limbah B3 di Kawasan Wisata Cagar Budaya Malowopati, bahwa terkait pemberitaan Limbah B3 yang berada di lingkungan cagar budaya, bahwa pembangunan menggunakan bahan material sesuai peruntukanya. Saat jurnalis menanyakan mengapa ada tanah urukan berada di wisata miliknya, pemilik Cagar Budaya Malowopati ini mengatakan.

” Seperti pemberitaan dari beberapa media bahwa tempat saya ini beralih fungsi / menyimpan limbah B3, saya jadi bingung. Apa sih limbah B3 itu, yang saya rasakan meskipun Tanah Uruk yang dianggap sebagai limbah B3 itu ada di tempat wisata ini tidak ada pengaruh apa apa, baik H²O nya ataupun CO² nya untuk tumbuhan dan masyarakat sekitarnya.
Semua tanaman masih subuh bahkan tambah subur sebab memang saya rawat dan saya sirami,” ucapnya sambil tersenyum. Rabu (15/5/24).

Lalu jurnalis menambahkan pertanyaannya kembali,” Bagaimana dengan isu bahwa Cagar Budaya ini mendapat suntikan dana dari Pemerintah, lalu dari mana dana itu berasal hingga mampu membuat Wisata begini bagus ?.

” Tolong di catat, Cagar Budaya Malowopati ini punya anggota dan tersebar di seantero Nusantara, mereka semua tidak pernah saya tarik. Biaya mendirikan bangunan ini saya dapat dari usaha peternakan dan perikanan yang saya punya, yang saya kumpulkan sedikit demi sedikit. Yaa tidak langsung besar begini semua berproses,” ujarnya pemilik Malowopati ini kalem.

Kembali Jurnalis mengajukan pertanyaan,” Apakah benar ada suntikan dana dari Pemerintah Kabupaten Lamongan ?

” Saya bekerjasama dengan KPH Bluluk dalam arti untuk menjaga kelestarian hutan lindung sebagai cagar budaya, saya bangun cagar budaya ini sesuai dengan peruntukannya tanpa merusak lingkungan sekitarnya, kita bangun pembangunan di sela sela pohon bukan menebang pohon. Untuk Pemerintah Kabupaten Lamongan, memang betul mereka berpartisipasi dengan memberikan suntikan vaksin gratis untuk ternak kambing di sini, yakni vaksin dari Dinas Peternakan Lamongan,” ujarnya kemudian sambil menyeruput kopi.

” Bangunan Cagar Budaya Malowopati tidak pernah menerima bantuan berupa uang dari manapun, karena saya pribadi ingin membantu menjaga Hutan Lindung agar tidak rusak dan dapat di gunakan sebagai destinasi wisata daerah, terutama Desa Bluluk. Pembukaan Cagar Budaya ini juga di resmikan langsung oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi lho,” sambil tersenyum penuh bangga.

” Jadi kepada semua rekan – rekan media silahkan datang ke Cagar Budaya kami, dan kami tidak menyimpan ataupun memakai bahan limbah untuk pembangunan di Cagar Budaya Malowopati ini”, ujarnya.
( Erna )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *