Surabaya,Komposisinews.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Kadinkes Jatim) dr. Erwin Astha Triyono mengimbau supaya para jamaah haji selalu menjaga kesehatannya dengan baik selama menjalani ibadah haji di Mekkah. Hal tersebut disampaikannya, saat menghadiri agenda pelepasan keberangkatan jamaah haji kloter pertama di Asrama Haji, Surabaya, Sabtu (11/5/24) malam.
“Tantangan selama haji, yakni cuaca panas dan keramaian banyak orang yang berasal dari banyak negara berbagai belahan dunia. Sehingga harus bisa membentengi diri (para jamaah) supaya bisa menjaga kesehatan sebaik-baiknya,” tutur dr. Erwin.
Dalam menjaga kesehatan maka dr. Erwin menganjurkan, pertama, supaya memakai pakaian longgar. Kedua, supaya menghindari terkena panas berlebihan. “Jadi kalau bisa pakai payung ya dipakai, dan pakai sandal atau alas kaki karena itu sangat membantu supaya tidak terjadi luka di kaki,” imbaunya.
Lebih lanjut, dr. Erwin menerangkan, supaya para jamaah memiliki cukup cairan agar terhindar dari dehidrasi. “Minum harus cukup, jangan takut kencing terus. Kalau kencing terus malah itu baik, tanda bahwa tubuh hidrasinya cukup. Sehingga diupayakan minum kalau bisa tiap jam satu gelas air, pakai air zam-zam atau apapun yang penting sesuai kondisi dianjurkan jangan dingin lebih baik suhu ruangan supaya kita bisa konsumsi lebih banyak,” terangnya.
Imbauan selanjutnya, dr. Erwin mengatakan, supaya meluangkan waktu sebaik mungkin dalam istirahat seperti jika ada kesempatan duduk, makan dan lainnya. “Dan yang terakhir adalah ilmu mencuri, yakni jika ada kesempatan duduk ya duduk, ada kesempatan makan ya makan, ada toilet ya pergi ke toilet meskipun tidak kebelet,” ujar dr. Erwin.
Terkait pemeriksaan kesehatan para jamaah haji, dr. Erwin menjelaskan, mereka para jemaah sebelumnya telah melalui proses pemeriksaan laboratorium.
“Salah satunya hasil pemeriksaan laboratorium HBA1C kurang dari delapan, ataupun lebih dari delapan setengah itu semua kalau isthitha’ah aman. Dan itu sudah dilaporkan oleh masing-masing faskes yang ditunjuk ke istitho’ah. Nanti kalau sudah isthitho’ah, para calon jamaah haji boleh bayar dan boleh berangkat. Nah, disini (Asrama Haji) tinggal cek akhir untuk flight terbangnya,” jelas dr. Erwin.
Kelebihan sistem pemeriksaan kesehatan tahun ini dengan kemarin, dr. Erwin memaparkan, yakni lebih objektif. “Kalau dulu kan bayar dulu untuk haji dulu, padahal setelah tes kesehatan malah hasilnya tidak bisa berangkat. Sebetulnya tidak ada masalah, namun lebih objektif dan lebih bisa secara disiplin berangkat Insyaallah betul-betul yang sehat, lebih aman karena ‘sehat dulu baru bayar’,” papar dr. Erwin.
Dengan begitu, dr. Erwin memastikan, bahwa para jamaah haji yang berangkat kali ini, dapat terkendali kondisi kesehatannya. “Kuncinya adalah bisa dikendalikan penyakitnya,” ujar dr. Erwin.
Dr. Erwin menyampaikan, apabila ada jamaah yang perlu rujukan pelayanan kesehatan sebetulnya dimana saja bisa dilakukan, namun saat kejadiannya di Asrama Haji maka bisa dilakukan rujukan ke RSUD Haji. “Kalau untuk cadangan ya di Rumah Sakit Jiwa Menur yang area Surabaya sisanya ya menyesuaikan kebutuhan, tapi dua itu yang paling penting,” pungkasnya. (Arifin/Kominfo)