Kecintaannya Akan Melestarikan Sejarah, Pria Asal Surabaya Ini Rela Keluarin Uang Ratusan Juta Untuk Mengkoleksi Motor Antik

Berita, Ragam235 views

Surabaya, Komposisinews.com -Kecintaanya akan Melestarikan sejarah dan Mengaku jatuh cinta dengan motor Klasik,pria asal Surabaya ini rela merogoh uang ratusan juta untuk mengkoleksinya.

Mengembalikan kondisi sepeda motor seperti sedia kala atau restorasi merupakan salah satu upaya yang kerap dilakukan pecinta roda dua agar tunggangannya tetap menarik.

Biasanya, langkah tersebut dilakukan pada motor era perang dunia ke dua yang sudah berusia tua atau tak diproduksi di negaranya lagi. Alasannya beragam, mulai dari ingin melestarikan sejarah sampai bernostalgia.

Seperti yang dilakukan oleh salah satu Pria Asal  Surabaya, Jawa Timur, Arik Bunker Udhug soerabaia (45) yang hobi mengoleksi motor lama dan merestorasinya.

Bermula dari rasa penasaran dengan motor antik,dan menjadi pehobi sekaligus kolektor, pengusaha ini tak kapok untuk berburu motor-motor antik  Dari berbagai merk mulai  BSA ,Royal Enfield, DKW, HMW, Lambretta dan lain-lain.

Sebuah motor jenis , Ural Boxer 1962 Rusia ,HD WLA  Army 1942 USA, DKW 1933 prosneleng tongkat german terparkir di depan rumah Arik Bunker Udhug Soerabaia warga Bratang Gede, Kecamatan wonokromo, surabaya dengan pernak pernik antikan.Dari hobinya ini, Arik kini sudah mengumpulkan 15 unit kendaraan dengan berbagai model.

“Ya karna memang awalnya saya itu suka sama motor tua mulai sekolah SMA dan mempunyai motor jepangan dan sampai sekarang bisa mengkoleksi motor tua jenis HD WLA Army 1942 USA dan sudah terkumpul 15 unit kendaraan dari berbagai merk”,kata pria yang kerap disapa Arik kepada media Komposisinews.com, Rabu (17/4/24) malam.

“Harganya, jangan ditanya, Meski tua, bisa sampai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Seperti jenis HD WLA Army 1942 karena tergolong langka”,ungkapnya.

Untuk memiliki motor tua, kata Arik, setidaknya harus bisa mbengkel. Sebab, perawatan dan pemeliharaannya tidaklah murah. Bisa sampai dua kali lipat, bahkan lebih dari motor keluaran baru.

Onderdil atau spare part juga tidak mudah didapat. Harus melakukan “kanibal” dengan spare part kendaraan lain. Kalaupun orisinil, harus menyiapkan dana lebih.

Sebab, barangnya hanya ada di luar negeri. “Onderdilnya susah. Perawatannya pun tidak murah,” ulasnya.

Walau demikian, ia kekeh dengan hobinya. Padahal, harganya tak murah. Perawatannya juga mahal. Lalu, barang yang diincarnya, juga tidak selalu ada di Surabaya atau Jawa Timur.

“Saya pernah berburu motor antik sampai ke hingga Medan,” tuturnya.Pria

Motor Udhug Soerabaia Dalam Teatrikal Sejarah
Bunker Udhug Soerabaia Dalam Teatrikal Surabaya

empat anak ini menambahkan, motor tua ini selain di buat untuk pajangan dan kendaraan sehari hari juga aktif ikut dalam beberapa kegiatan di antaranya Teatrikal di museum tugu pahlawan , Acara Parade juang setiap bulan November, serta ivent motor tua di Indonesia.

Kunjungan Walikota Surabaya Di Bunker Udhug Soerabaia
Kunjungan Walikota Surabaya Di Bunker Udhug Soerabaia

” Sampai pak Eri Cahyadi Walikota Surabaya kepincut dengan motor tua dan pernah berkunjung di motor udhug Soerabaia”,Ungkapnya.

Arik juga menceritakan kekaguman walikota Surabaya Eri Cahyadi saat berkunjung di bunker Udhug soerabaia akan koleksinya berupa mesin pompa bensin Shell 1925 yang di dapat dari bekas pom gemblongan surabaya yang semuanya masih utuh, pungkasnya.(Bs)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *