Surabaya, Komposisinews.com – Raden Panji Srenggono merupakan Bupati Lamongan era 1723 – 1750 sebagai Adipati Lamongan, beliaunya tewas pada peperangan di Kota Surabaya saat melawan VOC Belanda. Sawunggaling tercatat sebagai putra dari Raden Panji Srenggono atau Jangrana II putra ke empat dari Onggowongso, sedangkan Onggowonggso putra dari Kyai Ageng Brondong atau Ki Ageng Lanang Dangiran trah dari kerajaan Blambangan Banyuwangi. Selama ini warga setempat makam tersebut dianggap makam punden ( Mbah Men ), dari haul ke 1 sampai ke 3 warga Manyar Sabrangan baru mengetahui bahwa makam tersebut adalah Raden Panji Srenggono atau lebih dikenal makam Mbah Eyang Srenggono.
Agar tidak menghilangkan Trah Raden Panji Srenggono, kamis ( 27/7/23) warga Manyar Sabrangan gelar haul Raden Panji Srenggono atau Mbah Eyang Srenggono ke 4. Acara tersebut dilaksanakan pagi hutmil Qur’an dan bacaan Yasin tahlil dan Sholawat, dilanjutkan Santunan anak yatim/ Piatu sebanyak 33 anak. Tausiyah KH. Aries Jaya Abadi S.SPd.I dari Tuban.
Acara dihadiri Ronny Novianto, S.E., S.H.,M.H Lurah Manyar Sabrangan, Basuki Nugroho ketua LPMK, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, ketua RW 01 sampai RW 03, ketua RT se RW 02, Aipda Dodik Irwan Yunani, S.H selaku Bhabinkamtibmas, Babinsa, Warga jamaah, jamaah Padepokan Hj. Aspiyah Surabaya.
Ketua RW 02 Manyar Sabrangan menjelaskan,” Kita Panjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, kami selaku pengurus lingkungan setempat mengucapkan terima kasih kepada semua pihak. Khususnya para tokoh-tokoh perintis informasi sejarah terkait keberadaan punden/makam Mbah Srenggono, yang dulunya masyarakat lebih mengenal dengan sebutan Mbah Men. Dengan adanya kepedulian dan Niat untuk mencari kebenaran sejarah melalui berbagai sumber.” terangnya.
Alhamdulillah atas izin Allah SWT keberadaan makam tokoh penting dalam sejarah yang bernama Raden Panji Srenggono telah diketahui keberadaanya di Manyar Sabrangan, Jl. Manyar Sabrangan No 83 RT 04 RW 02, Kelurahan Manyar Sabrangan, Kecamatan Mulyorejo. Dengan adanya peringatan haul ke – 4 ini telah membuktikan bahwa kepedulian Masyarakat khususnya, Masyarakat Manyar Sabrangan sangat tinggi, dengan adanya nilai-nilai perjuangan, nilai sejarah, yang wajib dilestarikan, kami yakin akan membawa dampak positif bagi generasi penerus.” ucapnya.
Harapan kami sebagai pengurus lingkungan tingkat RW, keberadaan punden semakin dikenal oleh masyarakat luas. Dengan catatan diimbangi dengan sistem kepengurusan yang baik, tentunya harus dibentuk pengurus secepat mungkin. Saya secara pribadi sangat berharap keberadaan punden tersebut bisa membawa dampak positif di lingkungan, oleh karena itu kami sebagai pengurus lingkungan tingkat RT maupun RW. Wajib peduli dan harus berada di garda terdepan untuk memastikan keamanan, kenyamanan dan kelestarian punden itu sendiri.” tutup Gandhi Dwi Prasetyo S.Psi.
Dalam kesempatan, Juwari selaku ketua panitia menambahkan,” Saya mengucapkan terima kasih ke semua panitia haul eyang Srenggono, selama ini masyarakat hanya mengenal bahwa makam ini dulunya Mbah Men. Setelah ditelurusi Gus Aries, ternyata ini makam Adipati Lamongan yaitu Raden Panji Srenggono. Dan saya mengucapkan terima kasih lagi ke donatur atau hamba Allah telah Membantu kelancaran acara haul Raden Panji Srenggono ke 4.” tutupnya. ( Ha)