Surabaya, Komposisinews.com – Dalam rangka meningkatkan kemampuan sebagai tenaga pendidik yang mumpuni, sebanyak 25 prajurit TNI Angkatan Laut (TNI AL) wilayah Surabaya mengikuti kursus Peningkatan Ketrampilan Dasar Instruksional (Pekerti) Tahun 2023, bertempat di Pusdik Banmin Kodikdukum Kodiklatal, Bumimoro Surabaya. Rabu, (23/03/2023).
Kegiatan yang akan berlangsung mulai tanggal 15 – 21 Maret ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Angkatan Laut (Kadisdikal) Laksamana Pertama TNI Arif Badrudin didampingi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kesiswaan Prof. Adi Soeprijanto dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya. Sedangkan para peserta yang mengikuti kursus berasal dari satuan Kodiklatal, AAL, STTAL, Disdikal, Arsenal, dan RSPAL dr. Ramelan.
Dalam kesempatan tersebut, Kadisdikal menyampaikan bahwa mulai hari ini hingga Selasa depan, waktu 6 hari tidak akan cukup untuk menyerap dan menerima semua ilmu teknologi tentang pengajaran tentang pendidikan maupun materi kursus yang disampaikan.
“Saya mendorong para peserta kursus untuk aktif bertanya, bukan pertanyaan-pertanyaan yang sederhana tetapi pertanyaan tentang kesulitan yang dihadapi di lapangan, karena para pengajar dalam kursus ini adalah orang-orang yang bersertifikasi. ”
Kadisdikal juga berharap kepada para peserta kursus, agar bekal yang didapatkan dalam kursus nanti dapat menambah kualitas diri, karena kedepan ketika menjadi pengajar maka siswa-siswa yang akan dihadapi adalah orang-orang yang diterjunkan dari langit, yang akan dluncurkan dari torpedonya kapal selam, yang akan diendapkan di dalam rawa-rawa, dan akan berada di laut yang tidak kenal ampun.
Lebih lanjut Laksma Arif menekankan kepada para peserta untuk manfaatkan kursus ini tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi belajar di luar kelas harus lebih banyak. Begitu banyak hal-hal baru dan ilmu pengetahuan terus berkembang, siswa era kekinian berbeda dengan siswa saat kita dulu, sehingga pendekatannya pun berbeda.
“Saya mengambil contoh kisah Alexander The Great yang pada usia 21 tahun berhasil menaklukan Persia, dia merupakan murid dari Aristoteles. Kita ketahui Persia adalah kekaisaran terbesar pada saat itu, dan Aristoteles menginginkan Alexander The Great meguasai negara tersebut, dan inilah bukti kehebatan seorang guru dapat mempengaruhi muridnya, harus bisa memberi doktrin yang kuat dan akhirnya mereka dapat melampaui batas kemampuannya,” ujar Kadisdikal. (NoviSH)