Sidoarjo. Komposisinews.com – Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu wilayah kabupaten di Jawa Timur yang padat industri, baik industri kecil, menengah maupun industri besar. Banyak usaha kecil menengah (UKM) yang produknya mempunyai potensi sangat bagus untuk dikembangkan melalui dukungan teknologi tepat guna dan pengelolaan manajemen usaha yang professional, sehingga kualitas dan kuantitas produksinya meningkat. Salah satu UKM tersebut adalah pengrajin sepatu milik Misbakul Khoir yang berlokasi di desa Banjarsari, Kec. Buduran, Kab. Sidoarjo. Sabtu (26/11/2022)
Kurangnya dukungan teknologi dan lemahnya manajemen usaha menyebabkan kualitas dan kuantitas produksi pelabelan merek sepatu dan daya saing produk yang dihasilkan rendah serta kurang diminati oleh konsumen. Permasalahan ini yang harus segera diselesaikan agar UKM pengrajin sepatu ini dapat berkembang dengan baik menjadi UKM pengrajin sepatu yang maju, tangguh dan mandiri.
BACA JUGA ; Tim Bongkar Pasang Senjata Kodiklatal Sukses Raih Juara 1 Lomba Bongkar Pasang Senjata HUT Ke-60 Kowal
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Pemberdayaan UMKM (PKM-PU) dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini diketuai oleh Yunus dari Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan anggotanya Fandi Fatoni dari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Saiful Anwar dari Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik.
PKM-PU dilaksanakan di UKM Sepatu milik Misbakul Khoir dengan tema PKM adalah “Penerapan Mesin Pres Pencetak Merek Sepatu Kulit Semi-Automatic Electric Heating System dan Penataan Manajemen untuk Meningkatkan Produktivitas UKM Sepatu”
Yunus bersama tim PKM-PU merancang bangun mesin pres pencetak merek sepatu kulit semi-automatic electric heating system atau mesin embossing kulit energi listrik, yakni mesin untuk mencetak label/merek pada kulit dengan menggunakan energi panas listrik dengan pengaturan suhu sampai 350°C sesuai kebutuhan.
Nah, untuk mencetak satu label/merek pada kulit menggunakan alat ini hanya dibutuhkan waktu 5 detik saja, yang berarti 30 kali lebih cepat dibandingkan dengan cara di-sablon, dipotong, dan dijahit pada sol sepatu,” terang Ketua Tim PKM-PU Unesa Yunus.
Bacaan lain ; PEMKOT Surabaya Tugaskan RT/RW Gotong Royong Lakukan Pendataan Warga Miskin
Selain itu, dengan menggunakan mesin embossing kulit energi listrik tersebut, UKM pengrajin sepatu mitra mendapat banyak keuntungan yang diperoleh. Diantaranya, kuantitas produksi pelabelan merek sepatu meningkat tajam; Kualitas pelabelan merek sepatu lebih baik, elegan, dan memberikan kesan mewah, sehingga pemakai lebih percaya diri, lebih diminati konsumen dan daya saing produk meningkat.
Tidak hanya sampai disitu saja, Tim PKM-PU Unesa juga memberikan pelatihan dan pendampingan mengenai manajemen usaha yang mencakup manajemen produksi, manajemen tenaga kerja dan manajemen keuangan kepada UKM pengrajin sepatu mitra.
Upaya tersebut dilakukan, karena kelangsungan hidup UKM sepatu mitra ini mempunyai dampak sosial dan ekonomi yang langsung dapat dirasakan oleh pengusaha, karyawan dan warga masyarakat Desa Banjarsari, Buduran, Sidoarjo dan sekitarnya.
Pemilik UKM sepatu Misbakul Khoir, mengapresiasi sekali apa yang telah dilakukan oleh Tim PKM-PU dari Unesa ini.
Misbakul Khoir mengungkapkan, “Saya bersyukur atas kehadiran TIM PKM_PU dari Unesa yang membuat usaha saya lebih baik dan berpeluang untuk berkembang dan kegiatan semacam ini sangat kami harapkan sejak dahulu.” Tuturnya (Arifin)