Sidoarjo. Komposisinews.com – Salah satu produk unggulan daerah Kabupaten Sidoarjo adalah sepatu hasil produksi usaha kecil menengah (UKM) sepatu. Banyak UKM sepatu yang produknya mempunyai potensi bagus untuk dikembangkan, salah satunya UKM pengrajin sepatu “UD. Candi Emas Jaya” milik Gondo Wicaksono Pribadi yang beralamat di Mutiara Citra Asri, Blok L4/02, Sumorame, Candi, Sidoarjo. Selasa (4/10/2022)
Untuk itu, Tim PKM dari Universitas Negeri Surabaya bermitra dengan UKM sepatu “UD. Candi Emas Sidoarjo guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi (produktivitas) UKM sepatu mitra. Kualitas, kuantitas produksi dan daya saing produk sepatu UKM mitra ini masih rendah dan dapat ditingkatkan kualitas dan kuantitas produksinya melalui sentuhan teknologi produksi tepat guna yang memadai dan pengelolaan manajemen usaha yang baik.
Tim PKM Unesa ini diketuai oleh Fatkur Rohman Kafrawi dari Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan dan anggotanya terdiri dari dua orang, yakni Eko Wahjudi dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Heru Arizal dari Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik. PKM telah dilaksanakan selama 5 bulan dimulai bulan April sampai dengan bulan September 2022. Tema PKM ini adalah “Implementasi Oven Pengeringan Sepatu Otomatis dan Manajemen Keuangan untuk Meningkatkan Produktivitas UKM Sepatu UD. Candi Emas di Sidoarjo.
UKM sepatu mitra ini mempunyai 11 tenaga kerja. Keterampilan mereka cukup bisa diandalkan, karena mereka sudah bertahun-tahun menekuni usaha dan menjadi tenaga kerja di bidang kerajinan sepatu, namun kualitas dan kuantitas produksinya masih belum optimal karena kurangnya sentuhan teknologi tepat guna yang memadai dan penerapan manajemen usaha mitra yang belum baik.
Bahan baku utama untuk membuat sepatu adalah kulit, terutama kulit sapi dan kulit sintetis atau imitasi. Untuk kebutuhan kulit binatang didatangkan dari Kabupaten Magetan dan perusahaan sepatu ECO di Sidoarjo dan untuk kulit sintetis didatangkan dari Surabaya. Untuk bahan pendukung, seperti lem, sol sepatu dan texon, semuanya dapat dibeli di Surabaya, sehingga UKM sepatu mitra ini sangat mudah dalam pengadaan bahan baku utama dan bahan pendukung yang dibutuhkan.
Berdasarkan hasil analisis situasi dan focus group discussion (FGD) yang dilakukan oleh Tim pelaksana PKM dan pengusaha mitra telah ditemukan dan disepakati permasalahan prioritas yang harus diselesaikan, yaitu: (1) permasalahan prioritas pada aspek produksi adalah rendahnya kualitas dan kuantitas produksi pengeringan lem pada sole dan upper dan (2) permasalahan prioritas pada aspek manajemen adalah lemahnya pengelolaan manajemen keuangan.
BACA JUGA ; Kapolres Trenggalek dan Tulungagung Pimpin Upacara Pemakaman Anggota yang Gugur saat Pengamanan di Stadion Kanjuruhan
Pelaksanaan kegiatan PKM ini mencakup 2 kegiatan, yaitu: (1) pembuatan oven pengering sepatu otomatis dilengkapi dengan timer dan thermocontrol dan (2) kegiatan pelatihan dan pendampingan manajemen usaha, khususnya manajemen keuangan.
Proses pengeringan lem pada sole dan upper di UKM sepatu mitra saat ini menggunakan energi panas kompor gas LPG dan plat kotak yang diisi batu tahan api dan dua batang kayu untuk rak sepatu yang dikeringkan. Kapasitas alat pengering ini sangat rendah. hanya satu sole dan satu upper dalam satu kali proses pengeringan. Dengan suhu pengeringan ± 70°C membutuhkan waktu pengeringan ± 3 menit, atau 10 pasang sepatu/jam. Kualitas hasil pengeringan menggunakan alat pengering ini kurang merata pada seluruh permukaan sole dan upper, sehingga kualitas hasil rekatan-nya kurang kuat.
Berdasarkan rendahnya kualitas dan kuantitas produksi alat pengering tersebut, maka Tim PKM dari Unesa melakukan pembuatan dan inovasi teknologi produksi pengering lem pada sole dan upper berupa oven pengering otomatis dilengkapi dengan timer dan thermocontrol. Oven pengering sepatu otomatis ini sudah selesai dibuat, sudah dihibahkan dan diimplementasikan di UKM sepatu mitra.
Kapasitas oven pengering ini 15 pasang sepatu atau 15 sole dan 15 upper dalam satu kali proses pengeringan. Proses pengeringan lem pada sole dan upper menggunakan oven pengering otomatis ini hanya membutuhkan waktu ± 3 menit pada suhu ± 70°C dan kapasitas produksinya 15 kali lebih besar dibandingkan proses pengeringan dengan menggunakan alat pengering kompor gas LPG yang dilapisi batu tahan api yang digunakan oleh mitra sebelum mendapat hibah oven pengering otomatis ini.
Sedangkan hasil pelatihan dan pendampingan penerapan manajemen usaha mitra, telah menghasilkan perubahan yang sangat positif, dimana pengusaha UKM sepatu mitra sudah tertib dalam membukukan arus keuangan usaha menggunakan buku kas sederhana dan memisahkan uang untuk modal usaha dengan uang yang digunakan untuk keperluan keluarga, tertib dalam mencatat besarnya modal usaha, besarnya biaya produksi, besarnya keuntungan yang diperoleh, dan mencatat besarnya uang yang diambil dari keuntungan untuk kebutuhan keluarga.
BACAAN LAIN ; Ketum PJI ( Persatuan Jurnalis Indonesia ) Minta Kapolri Prioritaskan Pemberantasan Mafia Hukum
Pemilik UD. Candi Emas Jaya, Gondo Wicaksono Pribadi menyatakan senang dan berterima kasih telah dibantu teknologi produksi tepat guna dan pembenahan manajemen keuangan yang dilakukan oleh Tim UKM Unesa dan pengusaha mitra sangat optimis produktivitas UKM sepatu miliknya dapat meningkat.”
Sementara itu, tenaga kerja pengrajin UKM sepatu mitra ini menambahkan, “Sangat senang dan bersyukur sekali, karena bisa bekerja dengan lebih cepat berkat bantuan oven pengering otomatis ini dan merasa aman dan nyaman dalam bekerja karena tidak lagi bekerja berdekatan dengan kompor gas yang menjadikan lingkungan kerja terasa panas dan berasap,” tambahnya.
Dengan kegiatan PKM yang dilakukan oleh Tim PKM Unesa ini, kualitas dan kuantitas produksi sepatu UKM mitra dapat ditingkatkan, minat konsumen dan daya saing produk meningkat serta terciptanya pengelolaan dan layanan manajemen usaha yang lebih baik, sehingga UKM mitra ini dapat merencanakan pengembangan usahanya secara bertahap dengan lebih baik untuk menjadi UKM sepatu yang maju, tangguh dan mandiri. (Arifin)