Surabaya,Komposisinews.com – PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia) gelar Diklat Jurnalistik lagi, kali ini di Warung Curhat. Jalan BKR Pelajar Surabaya, Minggu (11/9/22). Pesertanya anggota PJI dan beberapa anggota baru PJI, diikuti sekitar 50 peserta diklat dari berbagai daerah Jawa Timur.
Dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta di lanjutkan pembacaan KEJ ( Kode Etik Jurnalis).
Ketua Panitia Gunaryo Handhajia menjabat sebagai pengurus Departemen pusat usaha pers di DPP PJI memberikan sambutan pertama, serta memberikan ucapan selamat datang kepada para peserta Diklat jurnalistik. Agar benar-benar di pahami sehingga dapat bermanfaat dan berguna untuk wartawa khusus nya, serta mengucapkan banyak berterima kasih kepada Ketua umum PJI. Juga kepada pihak – pihak yang ikut mendukung serta mensupport acara Diklat jurnalistik PJI 2022.
Di lanjutkan dengan sambutan pemaparan Ketua Umum PJI Hartanto Boechori, tentang Sejarah PJI, serta penting nya memahami UU Pers No 40 Tahun 1999. Penerapan KEJ dan amanat UU pers kejurnalisan.
” Di lanjutkan, jurnalis bukan interogator dan tidak di benarkan ” Petete – petete” ( menunjukan arogansi). Penerapan pertanyaan serta ” Kepada siapa harus ditanyakan’ ini menjadi kunci utama sukses nya jurnalis termasuk jurnalis investigator.”Jelasnya.
Selesai istrahat makan siang, acara pemaparan dilanjutkan oleh Sugeng Priyadi, S.E.,M.M sebagai Ketua Departemen Pendidikan dan Latihan di DPP PJI. Purnawirawan Polri yang lama berdinas di Humas polda Jatim serta dosen di Universitas Bhayangkara beliau mengupas.” Aspek Hukum dan Tanggung-jawab pers.
Anton Hery Wibawa, S.H, menjabat Ketua PJI yang wartawan muda beliau menyampaikan materi Tentang Ancaman Dan Anti UU ITE, yang di lanjutkan dengan tanya jawab.
Pemaparan – Pemaparan materi di isi dengan sesi tanya jawab, dan rangkaian demi rangkaian acara berjalan dengan baik dan lancar, di pimpinan moderator acara Acharuddin Loto, salah satu wartawan senior. ( Adhi)
