Malang,Komposisinews.com- Dianggap menolak dikonfirmasi awak media terkait adanya kasus narkoba yang menjerat oknum Tenaga Pendukung Operasional Kegiatan (TPOK) Satpol PP di kawasan Sukun, Kasatpol PP Kota Malang Heru Mulyono mengaku dirinya tidak menolak untuk dikonfirmasi tetapi belum siap untuk dilakukan konfirmasi oleh awak media.
Saya tidak menolak, saya belum siap dikonfirmasi” ungkap Heru Mulyono, Kasatpol PP Kota Malang, Selasa (30/8/2022) saat dikonfirmasi redaksi Javasatu.com melalui pesan WhatsApp.
Bahkan, dalam pesan itu, Heru siap melakukan permintaan maaf secara langsung kepada awak media.
“Saya siap meminta maaf ke beliaunya langsung” ujar Heru.
Diberitakan sebelumnya di media ini, Kasatpol PP Kota Malang Heru Mulyono diketahui telah melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan keinginan awak media.
Menurut keterangan seorang Wartawan Media Online Malang Voice, Toski Dermaleksana menceritakan, pada Senin (29/8/2022), bersama satu rekan wartawan lain mencoba konfirmasi terkait kasus penyalahgunaan narkotika yang menyeret oknum TPOK Satpol PP Sukun Kota Malang. Tetapi tidak diizinkan oleh Kasatpol PP Kota Malang Heru Mulyono. Bahkan terkesan ada pelarangan untuk memasuki ruangan kantor Satpol PP.
“Kami datang ke situ (kantor Satpol PP Kota Malang) atas undangan dari pihak Satpol PP Kota Malang melalui pesan WhatsApp. Sampai di kantornya tidak boleh masuk ke ruangan. Bahkan Kasatpol PP menolak untuk dikonfirmasi terkait kasus itu” ungkap Toski saat dikonfirmasi media Javasatu.com melalui sambungan telepon, Selasa (30/8/2022) sore.
Dibeberkan Toski, saat itu Kasatpol PP Heru hanya ingin menemui seorang awak media saja sesuai keinginannya.
“Mohon maaf, saya hanya ingin ngobrol sama Mas Iwan (Wartawan Malang post), biar klir masalahnya,” kata Toski menirukan Heru.
Bahkan, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika menyesalkan sikap Kasatpol PP yang kurang transparan menanggapi kasus tersebut.
“Harusnya bisa lebih terbuka terhadap media dan menyampaikan apa adanya. Kalau memang ada anggotanya yang salah. Itu kan bagian dari oknum. Tidak akan masyarakat kemudian menilai bahwa Satpol PP semuanya menggunakan narkoba. Saya menyarankan, Kasatpol PP lebih terbuka. Pak Wali saja terbuka, masak Kasatpol nya tidak terbuka,” ucap Made saat dikonfirmasi, Selasa (red)