Surabaya,Komposisinews.com – Universitas Dinamika mengukuhkan tiga Duta Aksara untuk periode 2024-2025 dalam sebuah acara yang berlangsung penuh semangat di Graha Prestasi. Mereka adalah Mary Grace Lelan (kategori mahasiswa), Tri Sagirani (kategori dosen), dan Kharla Siska Dewi Gultom (kategori tenaga kependidikan). Pengukuhan dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Dinamika di hadapan sivitas akademika.
Kepala Perpustakaan Universitas Dinamika, Deasy Kumalawati, S.Pd., M.A., menegaskan bahwa pemilihan Duta Aksara bertujuan untuk melibatkan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan sebagai mitra perpustakaan. “Kami ingin menciptakan budaya membaca yang lebih kuat di lingkungan Universitas Dinamika dan menjadikan para Duta Aksara sebagai ambasador perpustakaan. Mereka tidak hanya mempromosikan perpustakaan, tetapi juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas yang ada,” ujarnya.
Proses pemilihan Duta Aksara dimulai sejak awal November 2024 melalui pendaftaran yang dipublikasikan via email dan media sosial perpustakaan. Para kandidat kemudian mengikuti seleksi yang meliputi penilaian Curriculum Vitae, wawancara, dan presentasi rancangan program kerja. Seleksi dilakukan pada 16-17 Desember oleh juri yang kompeten yang juga adalah Tim Komite Perpustakaan: Nunuk Wahyuningtyas, M.Kom. (Kepala Program Studi D3 Sistem Informasi), Ayouvi Poerna Wardhanie, S.M.B., M.M. (Kepala Pusat Kerja Sama), dan Deasy Kumalawati, S.Pd., M.A. (Kepala Bagian Perpustakaan).
Kepala Perpustakaan, Deasy Kumalawati, menambahkan bahwa terdapat enam kompetensi utama yang menjadi penilaian dalam pemilihan ini:
Pengetahuan tentang literasi.
Kemampuan komunikasi dan public speaking.
Kreativitas dan inovasi untuk program perpustakaan.
Keaktifan dalam memanfaatkan koleksi perpustakaan.
Penampilan dan kepercayaan diri.
Prestasi yang pernah diraih.
Tiap-tiap kandidat diharapkan mampu menyelaraskan program duta aksara dengan program kerja Perpustakaan.
Dalam sesi tanya jawab, salah satu juri bertanya kepada Tri Sagirani, kategori dosen, tentang bagaimana membagi waktu di tengah kesibukannya sebagai Dosen di Program Studi Sistem Informasi.
Dengan penuh keyakinan, Tri menjelaskan bahwa kegiatannya sebagai Duta Aksara tidak berseberangan dengan kewajiban Tridarma sebagai dosen.
“Kegiatan literasi ini menjadi bagian dari darma ketiga, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Saya merancang program Literasi Goes Digital sebagai roadshow baik kedalam kampus maupun ke masyarakat sekitar kampus—sekolah, UMKM, Pojok Baca, Balai RW, rumah ibadah, hingga komunitas—untuk memperkenalkan literasi yang inklusif. Literasi bukan hanya sekadar membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami, mengolah, dan menggunakan informasi dengan bijak,” jelasnya.
Hal yang menarik dari masing-masing kandidat adalah motivasi dan Program Kerja yang Inspiratif. Mary Grace Lelan, kategori mahasiswa, termotivasi untuk meningkatkan minat baca di kalangan mahasiswa dan memperkenalkan fasilitas perpustakaan. Ia mengusulkan lomba menulis kreatif sebagai wadah untuk menumbuhkan budaya membaca dan menulis.
Tri Sagirani membawa visi besar sebagai agen perubahan. “Saya ingin menggerakkan masyarakat untuk mencintai ilmu, menghargai literasi, dan memperkuat peradaban,” ungkapnya. Senada dengan Tri Sagirani, kandidat dari kategori tenaga kependidikan yakni Kharla Siska juga ingin membawa perpustakaan atau budaya literasi menjadi lebih modern, lebih kekinian, di kalangan anak muda dengan memanfaatkan platform Instagram, Tiktok atau Youtube serta platform podcast edukatif. Kharla juga menambahkan : “bisa membuat book club atau reading circle yakni semacam komunitas baca dengan suasana santai untuk berdiskusi kan keren tuh”, ujarnya
Duta Aksara Universitas Dinamika telah menjadi agenda tahunan sejak 2023. Tahun ini memasuki angkatan kedua, dan pemilihan generasi berikutnya direncanakan pada 2025.
Dengan terpilihnya para Duta Aksara, Universitas Dinamika berharap dapat terus menginspirasi budaya literasi di kalangan sivitas akademika dan masyarakat sekitar. “Mari bersama membangun generasi yang mencintai ilmu, memahami literasi, dan memanfaatkan informasi untuk masa depan yang lebih cerah,” pungkas Deasy Kumalawati. (Arifin)