Motor Tua Hadir Dalam Pertunjukan Teatrikal, Berikan Nuansa Yang Berbeda Bagi Pengunjung Museum Tugu Pahlawan

Surabaya,Komposisinews.com- Antusias pengunjung Museum Tugu Pahlawan Surabaya di akhir pekan membludak, mereka menantikan aksi pertunjukan teatrikal dan aksi motor tua.

Pertunjukan teatrikal pertempuran bersejarah di Tugu Pahlawan yang merupakan sarana pembelajaran nilai sejarah bagi masyarakat. Kegiatan seperti ini rutin diselenggarakan oleh Museum Tugu Pahlawan sebulan sekali untuk mengenang berbagai peristiwa heroik di Kota Pahlawan.

Pertunjukan kali ini mengambil tema Pertempoeran Toendjoengan ” Covering Fire Of Madoen” bertempat di halaman Tugu Pahlawan Surabaya, Minggu (28/4/24).

Pada pertunjukan teatrikal kali ini Soerabaja Combine Reenactor (SCR) berkolaborasi dengan beberapa komunitas pegiat sejarah di antaranya, Begandring Soerabaia, Modjokerto Reenactor, Djombangsche Reenactor, Sedulur onthel Saklawase (SOS),Bunker Udhug Soerabaia, Bali Reenactor. Sepanjang Heritage.

Teatrikal yang melibatkan puluhan pemain ini pecah dan sukses menarik perhatian masyarakat. Bahkan, karena antusiasme penonton yang tinggi, dan banyak yang terlambat datang, sehingga Kegiatan berlangsung dua kali mulai pukul 08.30 WIB pertunjukan berakhir sekitar pukul 09.00 WIB, di lanjutkan kembali 09.30 WIB.

Pada pertunjukan kali ini mengisahkan perjuangan seorang Madun, pejuang generasi muda yang memiliki semangat luar biasa dalam melawan penjajahan Inggris.

Dengan bertaruh nyawa, Madun seorang diri maju melawan persenjataan Inggris yang canggih, sedangkan memerintahkan teman-temannya untuk mundur. Meskipun pada akhirnya dia gugur, tapi semangat juangnya akan selalu dikenang.

Riyanto yang akrab di panggil cak polo selaku Ketua Soerabaia Combine Reenactor (SCR) mengatakan, teatrikal ini sudah menjadi agenda rutin bersama para pegiat sejarah lainnya. Yakni Begandring Soerabaia, Modjokerto Reenactor, Djombangsche Reenactor, Seduluran onthel Saklawase (SOS), Bunker Udhug Soerabaia, Bali Reenactor, Sepanjang Heritage.

β€œKarena kalau dari teman-teman SCR saja jumlah personelnya kurang, jadi biasanya kita kolaborasi dengan teman- teman pegiat sejarah dan Kita biasanya diberi kesempatan tampil di museum tugu pahlawan Surabaya dua bulan sekali,” tutur Cak Polo.

Dwi (35) salah satu pengunjung asal Surabaya mengatakan, kegiatan seperti ini sangat mendidik sekali sebagai sarana pembelajaran nilai sejarah bagi masyarakat.

Dwi Juga mengaku terkesima dengan teatrikal tersebut. Sebab, tak hanya mengenalkan sosok Cak Madoen, namun juga memberikan pengetahuan mengenai hari paling bersejarah di Surabaya,” pungkasnya.

Pada akhir acara Selain menyaksikan pertunjukan teatrikal pengunjung juga bisa berfoto bersama dengan para pemain dan motor tua.(Nung/Bs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *