Surabaya. Komposisinews.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Bunda Paud Kota Surabaya Rini Indriyani menghadiri peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) di Shangri-La Hotel, Jumat (2/12/2022). Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi berniat untuk membuat Surabaya Kriya Galeri (SKG) khusus penyandang disabilitas, sebagai wadah untuk memasarkan hasil karya produk mereka di Kota Pahlawan.
Hal itu diutarakan oleh Wali Kota Eri Cahyadi sesuai melihat hasil karya penyandang disabilitas. Diantaranya, batik Shibori dan Eco Print. Tentunya, produk yang dipamerkan itu sejalan dengan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam mengembangkan keterampilan penyandang disabilitas, seperti didirikannya Rumah Anak Prestasi di Jalan Nginden Semolo No 23 Kota Surabaya.
“Rumah Anak Prestasi ini adalah semua anak disabilitas kita kumpulkan di sana setelah lulus SMP, kami masukkan disana. Kita berikan pelatihan, sama seperti (hasil) yang diproduksi dan dikeluarkan contohnya tadi,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Ia mengaku, jika hal itu bisa dikolaborasikan dan disinergikan dengan Pemkot Surabaya melalui Rumah Anak Prestasi, sehingga semua penyandang disabilitas di Kota Surabaya bisa memasarkan hasil karya produk mereka di SKG khusus bagi penyandang disabilitas.
“Karena SKG (SKG Merr) adalah semua pusat UMKM, saya jadikan di SKG. Setiap tamu yang datang kesana hasilnya omzet itu sangat luar biasa. Omzet mencapai Rp 60 juta per bulan dari UMKM yang ada di Kota Surabaya,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia meminta kepada Rini Indriyani yang sekaligus sebagai Ketua Tim Penggerak (TP) PKK dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya untuk melihat masing-masing potensi yang ada di setiap Sekolah Luar Biasa (SLB). Serta mengumpulkan pendamping dan pembina SLB.
“Ini setiap Sekolah Luar Biasa (SLB) pasti punya pelatihan, (produk) jangan sama. Kalaupun sama jangan banyak jumlahnya, nanti saya buatkan SKG yang khusus untuk hasil produksinya disablitias. Disitulah nanti dimunculkan (produksinya) SLB apa, ini SLB apa, merk (brand) mereka dan memang harus dikurasi untuk meningkatkan (kualitas) target hasil produksi,” jelasnya.
Sebab, menurutnya, melalui SKG khusus penyandang disabilitas bisa menunjang Kota Surabaya sebagai kota yang ramah bagi penyandang disabilitas. “Karena, penyandang disabilitas harus memiliki hak yang sama. Baik hak pendidikan, hak pekerjaan. Maka, pemerintah harus hadir disana. Di Rumah Anak Prestasi, kita buatkan galeri yang besar. Semua bisa dipasarkan disana dan ini kekuatan Surabaya,” terang dia.
Lebih lanjut, Wali Kota Eri Cahyadi mengingatkan bahwa untuk membangun sebuah kota dibutuhkan kebersamaan. Ia berharap, dengan rencana tersebut, penyandang disabilitas dapat memiliki penghasilan dengan kualitas produksi yang mumpuni. Ia mencontohkan, seluruh ASN di lingkungan Pemkot Surabaya berbelanja melalui situs belanja online E-Peken Surabaya milik pemkot. Yakni, situs belanja online produk UMKM di Kota Pahlawan.
Bahkan, belanja APBD Kota Surabaya tercatat sebagai yang terbesar se-Indonesia untuk sektor usaha mikro dan kecil (UMK) dan produk dalam negeri (PDN). UMK per 25 November 2022 telah mencapai Rp 1,2 Triliun dan PDN mencapai Rp 1,7 Triliun.
“Karena saya yakin mereka punya kemampuan untuk itu. Di (peringatan) Hari Disabilitas ini saya juga mengucapkan terima kasih kepada para orang tua yang tetap semangat menjaga putra-putrinya agar bisa menjadi orang yang mandiri. Saya titip kepada seluruh pembina dan seluruh guru, kita harus bisa membentuk pribadi yang berkarakter,” pungkasnya. (NoviSH)