Ketua Umum Jalasenastri Tegaskan Istri Diktukpa Angkatan LII dan Diktukpakat Angkatan II Tidak Hidup Hedonis Serta Bijak Dalam Medsos

Surabaya, Komposisinews.com – Ketua Umum Jalasenastri Ny. Vero Yudo Margono menegaskan kepada istri siswa Pembentukan Perwira (Diktukpa) Angkatan LII, dan istri Siswa Pendidikan Pembentukan Perwira Singkat (Diktupakat) TNI AL TA 2022, agar tidak bergaya hidup hedonis dan paham teknologi serta bijak dalam menggunakan media sosial.

Penegasan tersebut disampaikan saat Ny. Vero Yudo Margono memberikan pembekalan melalui sarana video conference atau vicon kepada istri siswa Diktukpa Angkatan LII, dan istri Siswa Diktukpakat TNI AL TA 2022, di Gedung Moeljadi Kodiklatal Bumimoro Surabaya, Kamis (20/10/2022).

Dalam pembekalan tersebut ikut hadir Ketua Gabungan Jalasenastri Kodiklatal Ny. Etta Suhartono, pengurus dan para Ketua Cabang Jalasenastri di jajaran Kodiklatal, juga secara virtual mendampingi Ketua Umum Jalasenastri yakni anggota pengurus pusat Jalasenastri.

IMG-20221021-WA0006

Ada beberapa hal yang disampaikan Ketua Umum Jalasenastri kepada Istri Diktukpa dan Diktukpakat antara lain perubahan status suami dari seorang bintara menjadi perwira yang merupakan peristiwa penting dalam kehidupan pribadi suami dan tentunya keluarga. Namun yang tidak kalah penting dengan perubahan status tersebut, secara langsung akan berdampak pada perubahan sikap, perilaku, dan penampilan ibu-ibu sekalian.

“ Selain itu perubahan status ini juga membawa konsekuensi terhadap semakin besarnya tanggung jawab suami kedepan karena bagaimanapun seorang perwira adalah seorang pemimpin yang akan mempunyai bawahan atau anak buah yang memerlukan perhatian, bimbingan dan arahan dalam tugas sehari-harinya agar selalu rendah hati dan jangan jemawa”, tutur Ny. Vero Yudo Margono.

IMG-20221021-WA0004

Selanjutnya diharapkan ibu-ibu bisa menjadi penyejuk dalam pelaksanaan tugas suami. Sesuai peran ganda sebagai seorang ibu, dan pendamping suami, hendaknya ibu-ibu dapat terus memberikan dukungan moril dan motivasi untuk meningkatkan kinerja dan keberhasilan tugas suami, baik di saat senang maupun dalam situasi sesulit apapun. “Hendaknya ibu-ibu mampu memposisikan diri agar bisa menjadi bagian dari pemecahan solusi terhadap setiap persoalan yang dihadapi, dan bukan menjadi bagian dari persoalan tersebut, baik di keluarga ataupun kedinasan suami,” tandas Ketua Umum Jalasenastri. (NoviSH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *