Sidoarjo, Mediakomposisi.com – Polri saat ini semakin humanis, terutama dalam mengawal mahasiswa saat berunjuk rasa. Penegasan ini disampaikan ketua umum Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi), Wirayawan,
“Dalam mengawal penyampaian pendapat di muka umum, menurut saya mereka sudah humanis. Seperti saat aksi mahasiswa besar-besaran di gedung DPR Jakarta beberapa bulan lalu,” kata Wiryawan, kepada wartawan.
Wiryawan menilai aksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang naik ke atas mobil komando dan ikut berorasi di tengah mahasiswa, menunjukkan sikap Polri terbuka terhadap aspirasi mahasiswa dan menjunjung demokrasi.
“Baru pertama kali ada Kapolri naik ke mobil komando massa. Saya pikir keterbukaan dan demokrasi Polri terhadap mahasiswa, kami rasakan di zaman beliau,” imbuh Wiryawan.
Menurutnya, di Polri sudah mulai ada perbaikan dalam hal kinerja. Pada momen HUT Bhayangkara ke – 76, Polri dinilai sudah mulai kembali jalur yang profesional.
“Saat ini Polri mulai on the track meski belum sempurna. Jadi prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan. Saya pikir perlu dipertahankan,” ujar dia.
Ia juga menyebut, banyak masalah di internal Polri yang saat ini diselesaikan atau dalam proses penyelesaian. Baik disiplin anggota maupun penegakan hukum lainnya. Dari pengamatannya, banyaknya kasus yang diungkap atau muncul di internal Polri memang dari transparan dan tegaknya penindakan yang dilakukan Polri sendiri.
“Kita lihat banyak kasus-kasus anggota yang melakukan tindakan di luar aturan banyak yang dipecat, dicopot,” terang Wiryawan.
Wiryawan berpendapat Kapolri tak menutup mata soal masih banyaknya anggota Polri yang menyimpang dari aturan. Oleh sebab itu, Hikmahbudhi mendukung Kapolri menindak tegas para oknum.
“Proses pendisiplinan anggota ini yang paling penting di Polri, karena bukan tidak menutup mata, Bapak Kapolri tahu banyak anggotanya yang nakal baik di tingkat polres, polda. Penindakan anggota penting dilakukan agar ada efek jera,” katanya (Aby/sopian)