Probolinggo,Komposisinews.com – Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Probolinggo terus berkomitmen untuk mendukung program Kemitraan Indonesia-Australia Untuk Infrastruktur-Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial dalam Infrastruktur (KIAT-GESIT).
Komitmen ini disampaikan oleh Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj. Nurayati. “Sangat penting adanya keterlibatan perempuan dalam pembangunan infrastruktur, khususnya dalam upaya meningkatkan kesetaraan gender dan inklusi sosial di Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Nurayati menjelaskan, program KIAT-GESIT merupakan inisiatif dari Pemerintah Indonesia dan Australia yang bertujuan untuk mempercepat tercapainya kesetaraan gender dalam sektor infrastruktur di Indonesia, termasuk di Kabupaten Probolinggo.
“Sejak awal, kami ingin menciptakan kesetaraan di Kabupaten Probolinggo dengan fokus pada kesetaraan gender dan inklusi dalam infrastruktur. Alhamdulillah, Muslimat NU menjadi salah satu organisasi masyarakat sipil yang diterima untuk melaksanakan program ini yang sudah sejalan dengan visi Muslimat NU,” jelasnya.
Salah satu kontribusi nyata dari PC Muslimat NU dalam program KIAT-GESIT adalah peningkatan kapasitas perempuan di Kabupaten Probolinggo. Salah satu prioritas programnya adalah memberdayakan perempuan agar dapat berperan lebih besar dalam sektor infrastruktur.
“Kami ingin perempuan lebih terlibat dalam pembangunan, baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Hal ini sangat penting, karena selama ini peran perempuan dalam infrastruktur masih minim,” terangnya.
Selain itu, Muslimat NU juga berupaya mendorong terciptanya regulasi yang mendukung pengarusutamaan gender di Kabupaten Probolinggo. Peraturan daerah (Perda) yang mengatur tentang pengarusutamaan gender menjadi langkah strategis untuk memastikan perempuan mendapatkan perlakuan setara dalam segala bidang, terutama dalam pembangunan infrastruktur.
“Kami berharap, dengan adanya Perda Pengarusutamaan Gender, maka semua kegiatan pembangunan di Kabupaten Probolinggo akan lebih inklusif dan melibatkan perempuan secara penuh,” ujarnya.
Nurayati menerangkan bahwa sejak tahun 2019, PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo telah aktif memperjuangkan pengesahan Perda Pengarusutamaan Gender yang kini menjadi salah satu agenda utama Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Ia optimis bahwa Perda ini akan segera disahkan dan menjadi payung hukum yang dapat melindungi serta memberdayakan perempuan di Kabupaten Probolinggo.
“Perda ini sangat penting, karena dengan pengarusutamaan gender, maka isu inklusi sosial akan masuk ke dalam sistem perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Ini adalah langkah awal yang kami harapkan akan membawa perubahan positif bagi perempuan di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
Menurut Nurayati, sektor infrastruktur selama ini lebih identik dengan peran laki-laki. Oleh karena itu, keterlibatan perempuan dalam perencanaan dan pelaksanaan infrastruktur di Kabupaten Probolinggo menjadi sangat krusial. Dengan adanya regulasi yang mendukung kesetaraan gender, diharapkan perempuan dapat mengambil peran aktif dalam berbagai sektor, termasuk infrastruktur.
“Di Kabupaten Probolinggo, jika bicara infrastruktur, seringkali identik dengan laki-laki. Padahal, perempuan juga memiliki hak dan kapasitas untuk terlibat dalam merencanakan, melaksanakan hingga mengevaluasi pembangunan infrastruktur. Kami ingin memberikan ruang bagi perempuan untuk berkontribusi di sektor ini,” tambahnya.
Dengan adanya program KIAT-GESIT dan dorongan untuk pengesahan Perda Pengarusutamaan Gender, Nurayati berharap bahwa Kabupaten Probolinggo dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan kesetaraan gender, khususnya dalam sektor pembangunan infrastruktur. “Kami berharap, program ini bisa terus berlanjut dan membawa dampak positif yang signifikan bagi perempuan di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (Fahrul)