Teknik Sipil ITN Malang Juara 2 Kompetisi Tender Tingkat Nasional

Pendidikan5 views

Malang, Komposisinews.com,- Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang meraih juara 2 lomba Civil Tender Competition Universitas Veteran (Univet) Bangun Nusantara Sukoharjo tahun 2022.

Kompetisi tender tingkat nasional tersebut diikuti 26 tim dari berbagai perguruan tinggi. Tim teknik sipil yang berhasil meraih juara ITN Malang bernama Spectra Ambis 01.

Spectra Ambis 01 terdiri dari tiga mahasiswa yaitu, Yuda Arya Pangestu, Vandrew Parananda Manginte, dan Adam Fahrizal Aulia. Ketiganya mengusung tema optimalisasi biaya konstruksi yang realibe di era endemi.

Yuda Arya Pangestu salah satu anggota tim menjelaskan jika dalam proyek gedung harus diterapkan metode efektif dan hasil yang berkualitas, dengan biaya yang efisien.

“Proyek tender untuk mendapatkan proyek gedung sangat penting untuk dipelajari mahasiswa teknik sipil. Bagaimana kami menawarkan pekerjaan dengan metode efektif dan hasil yang berkualitas, dengan biaya yang efisien,” terang Yuda Arya Pangestu seperti dilansir media ini dari laman resmi ITN Malang, Jumat (29/7/2022).

Tender, kata Yuda, merupakan aktivitas menjual barang atau jasa yang melibatkan penyelenggara lelang dan diikuti oleh beberapa penyedia yang saling mengadu harga penawaran satu sama lain. Dia mengaku awalnya sempat kesulitan namun berhasil memperkirakan dari browsing di internet.

“Agak kesulitan juga karena tidak ada informasi harga perkiraan sementara. Jadi, kami hanya mengira-ngira harga satuan di Sukoharjo. Acuannya di beberapa kota ada harga permeter persegi untuk harga bangunan. Jadi, kami browsing di situ, dan menawarkan (tender) 10,696 miliar rupiah,” jelas mahasiswa yang saat ini semester enam.

Yuda menjelaskan jika dalam rancangan gedung itu menerapkan konsep green construction management. Dengan pemanfaatan limbah sisa untuk meminimalkan material terbuang, memperkecil tingkat kebisingan dan juga menggunakan material-material ramah lingkungan produk dalam negeri. “Kami menggunakan beberapa inovasi untuk efisiensi biaya dari penawaran yang kami buat,” jelasnya.

Kompetisi yang berlangsung secara daring bagi peserta menjadi pengalaman tersendiri. Vandrew Parananda Manginte mengaku hal itu sebagai suatu keberuntungan. Pasalnya, selain tidak keluar biaya, juga bisa mengantisipasi pertanyaan saat presentasi.

“Menurut saya sih keuntungannya kami tidak keluar biaya besar. Karena, tidak ada biaya perjalanan (ke lokasi kompetisi). Juga bisa mengantisipasi pertanyaan juri, karena bisa berdiskusi dengan teman satu tim,” jelas Vandrew.

Sementara itu, Adam Fahrizal Aulia anggota tim yang masih angkatan semester empat mengaku jika pengalaman ini akan membuka peluang. “Ini akan jadi peluang bagi kami yang masih semester empat untuk mengembangkan ilmu, dan menambah pengalaman dengan banyak mengikuti kompetisi.” Jelas Adam.

Dia menjelaskan filosofi nama Spectra Ambis karena mereka mempunyai keinginan keras dalam mencapai sesuatu. “Ambis dari kata ambisius. Jadi, kami di Tim Spectra memiliki keinginan kuat untuk meraih sesuatu,” timpal Adam dalam keterangan.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *